Skip to main content

Kebaikan Apa sih.....

Apakah yang tersirat dalam benak hati dan fikiranku tadi. Ketika ku sendiri lembur di BP dari pagi sampe malam. Sebetulnya tidak ada sama sekali hubungannya dengan itu semua. Sungguh bukan maksud memberi benang merah atas semua pada hari ini. Sekedar tersirat untuk menuliskan tentang apakah arti dari kebaikan itu.

Huh, sungguh fana sepertinya menuliskan arti definisi ataupun pula makna kebaikan. Barangkali hanya sekedar refleksi tentang pemahaman diri dan opini pribadi aku tentang hal itu semua. Saat terbersit pun tak ada kerangka jelas dalam rongga-rongga otak ini akan kemana arah opini itu nanti pada teks ini. 

Mari kita mulai dengan bertanya. Pernahkan aku melakukan kebaikan? Dan kujawab pasti pernah. Pastilah pernah. Kan kita manusia. Jadi pernah kebaikan dan pernah pula keburukan, yang dilakukan.
Kalau kita telah mengakui itu kebaikan masih pantaskah itu disebut kebaikan. Bukankah membanggakan kebaikan kebaikan adalah salah satu bentuk keburukan.

Ah sudahlah, kita niatkan saja kebaikan kita bisa berawal, berproses dan berujung dengan dan masih pada sebuah kebaikan murni.

Lantas apa itu kebaikan. Apa hubungannya dengan keberanara. Hmm, apakah akan menjadi acak arah tulisan ini nanti. Kita lihat saja. Apa yang aku fikirkan dan yang terlintas pada benak diri ini yang akan tertuang pada tulisan ini, kecuali yang lupa. 

Bila kita sedang melihat sesuatu yang kita fikir itu kebaikan, menurut saya kita sedang diberi tahu ALLAH bahwa itulah yang namanya kebaikan. Manusia dar lahir belum mengetahui apa itu dan bagaimana itu menjadi, sehingga dia akan hanya melakukan apapun itu yang dia lihat, dengar, rasakan dan pahami, lantas dia percayai. Itu =lah yang akan dia yakini dan akan lakukan diwaktu kemudian. Itu yang mengawali manusia mengetahui itu merupakan kebaikan. Karena pada waktu tersebut manusia dari hatinya dan benaknya merasakan damai dan mafaat dari kebaikan tersebut. Apakah setelah ini bisa ditarik bahwa kebaikan awalnya memang dirasakan manusia ataupun amkhluk apapun dari dalam perasaan dan hatinya. 

Lantas bagaimana dia tahu kalau itu merupakan kebaikan. Karena makhluk punya perasaan, walaupun pada manusia di relevankan dengan fungsi otak dan pada makhluk lain pada instingnya.

GamBP-20.07-6Jun2016
to be continued... 

Salah satu bentuk kebaikan adalah ketika kita merelakan mengikhlaskan bahwa hati dan hak kita pernah dicederai oran lain dalam bentuk dan kadar bagaimanapun. Ikhlas yang beberapa orang bilang itu fana, sebetulnya sangat nyata. Ketika kita tak lagi mau dan berniat mengulang memori jahat dan sakit itu dan orang-orang yang melakukannya. Pun juga telah bisa menjadi bersikap biasa saja dan tak memunculkan efek pada perlakuan kita pada mereka. Ikhlas itu salah satu kebaikan yang berat. Banyak orang yang sadar ataupun tidak sadar dalam tindak tanduknya berkaitan dengan sakit hatinya ataupun tentang dendamnya pasti akan tersirat untuk sekedar mengingat, membicarakan, ataupun bahkan terbersit membalasnya dalam bentuk seringan apapun. Banya dari kita yang secara sadar mengakui telah ikhlas dan berubah menjadi baik tapi masih mengganjalkan rasa itu di hati dan fikirannya. Itu belum ikhlas wahai masyarakat... Memaafkan adalah salah satu sisi bingkai dari ikhlas. Itu berat. Berat betul. Tapi sesungguhnya semua dari kita mampu melakukannya asalkan mau. Bukan dari watak atau momentum yang menghalangi, tapi kemauan kita sendiri tiap individu untuk memaksa. Memaksa hati dan fikiran untuk melupakannya dan membuat seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa dari mereka pada kita. Dan lagi diikuti dengan memaksa diri untuk mengembalikan sikap netral kita menaggapi kesan-kesan hati ketika mendangar, melihat, atau berjabatan dengan tangan mereka sampai melihat mata dan wajahnya. Kesan netral adalah kelanjutan. Umumnya otak manusia me-recall memory lama pada apa yang dilihat oleh mata. Akan tetapi kemauan hati dan dimohonkan oleh neuron otak agar melebur memori itu ataupun pada awalnya berakting menjadi biasa dan membiasakan rasa biasa yang netral itu. Hmmmm. Sebuah kebaikan yang rumit dan sulit, namun sesungguhnya mulia.

{sambil kerja\



Comments

Popular posts from this blog

entry

janganlah pernah menunda apapun yang bisa dikerjakan saat ini

Jason Mraz -- I Won't Give Up --

© Chorded by Ocheret M. (http://Muzland.info) Lyrics and Music by Jason Mraz and Michael Natter to download the song:  http://www.4shared.com/mp3/vozem6Sm/jason_mraz_-_i_wont_give_up.htm Intro: A/E E | E } 3 times Bsus 4 Bsus 4 /F# | B A/E E When I look into your eyes: A/E E It’s like watching the night sky A/E E Or a beautiful sunrise, Bsus 4 B There’s so much they hold. And just like them old stars I see that you’ve come so far To be right where you are. How old is your soul? Chorus: A E I won’t give up on us, C#m 7 B Even if the skies get rough, A E I’m giving you all my love, B Bsus 4 B I’m still looking up. E A/E E And when you’re needing your space A/E E To do some navigating, A/E E I’ll be here patient...

Kumpulan Lagu Raihan The Best Religi

Raihan; Lagu islami dari Malaysia yang populer di negaranya sendiri sampai negara lain pun jua di Indonesia.           Group nasyid Raihan dengan lagu-lagu hits nya dahulu sekarang serasa tak lekang oleh waktu. Dengan lirik-lirik nasyidnya yang memuat nasihat, doa, dzikir, dan lain-lain, sangat baik didengarkan semua kalangan dari orang tua sampai anak-anak. Di zaman dimana lagu-lagu dengan suara nasihat apalagi untuk aman untuk anak kecil yang sekarang ini hampir tak ada, lagu-lagu nasyid dari Raihan menjadi pilihan keluarga dan orang tua untuk di perdengarkan di rumah-rumah. Menyampaikan nasihat-nasihat juga dakwah dengan variasi lain yakni lagu atau nasyid. Juga bisa menjadi pilihan untuk menjadi lagi mengiringi acara-acara islami umat muslim di berbagai segmen masyarakat dan segala bidang. Pendekatan dakwah dengan cara atau variasi berbeda bisa menjadi opsi semakin memperluas jangkauan sampai ke masyarakat dari segala lini. InsyaALLAH.  #nasyid, lagu me...