Mereka bilang iya benar. Benar mereka bilang seperti itu. Hampir semua pernah bilang itu. Aku terlalu sensitif, mudah tersinggung, mudah marah, temperamental, baper, dan masih banyak lagi. Oh ALLAH, tamparan apa lagi sebetulnya ini. sebetulnya ini luar biasa. Dengan sadar aku kembali disadarkan akan kekuranganku. Aku pernah berdoa agar aku tidak pernah merugikan orang lain. Mungkin secara langsung iya benar. Akan tetapi sifatku yang itu jelas nyatanya menggangu mengusik batin mereka dan paling tidak persepsi mereka semua luar dalam tentang diriku.
Aku tak tau mengapa bisa seperti ini. Selalu alasan yang tak masuk akal yang lagi dan lagi masih kugenggam. Tapi ini memang nyata. Ini memang harus disadari. Bahwa itu aku. Itu aku dimata mereka.
Harusnya ku sadar. Aku sudah sadar. Aku tahu. Aku bahkan telah bersaha memperbaikinya. Dalam benak aku berharap dukungan dan bantuan untuk lebih mengerti aku. Apakah itu namanya memanjakan sifat buruk? Aku tak tahu. Oke memang aku pertama yang harus segera bergerak beralih dengan sadar berubah.
Bolehkan aku berfikir ini adalah sebab dari kalutnya fikiran akhir-akhir ini. Ohh ALLAH betapa sungguh yang pernah aku ejekkan pada orang lain, dan sekarang aku lakukan. Membawa masalah pribadi dan mempengaruhi hubungan sosial dengan orang lain. Aku baru sadar sikapku ternyata sudah sangat tidak profesional sebagai manusia sosial.
Kekalutan yang ada dalam fikiranku memang sangat berdampak. Ini sungguh dalam. Tapi aku harus tau hubungan sosialmu dengan semua orang juga tak boleh didangkalkan dari kedalaman yang sudah ada karena sikap kekanak-kanakan ini.
Maafkan sikapku ini. Aku memang sensitif, temperamental, mudah tersinggung, mudah marah, mudah baper dan lain sebagainya. Tolong ingatkan aku saat itu juga dengan cara terbaik dan bantu aku untuk menjadi aku yang lebih baik. Aku telah benar ditampar dan disadarkan malam ini. I'm still trying.
Rumah Ibu, Baki Kadilangu, Ruang Makan, sendiri, belum tidur. setelah marah ku pada sahabat 00:53 .. 27/04/2017
Comments
Post a Comment